Rabu, 02 Agustus 2017

03 Ags 2017



Cinta pertama ?

Hay cinta pertamaku. Apa kabar mu sekarang ? Apakah cita-cita mu sudah tercapai ?

Masih ingatkah kamu, dulu mengakhiri hubungan denganku dengan alasan ingin fokus utk meraih masa depan dan kelak kau akan kembali lagi padaku ?

Hmmmm, ku rasa masa depanmu sudah berubah. Semenjak perpisahan kita, aku selalu mengikuti kegiatanmu. Ku dengar kau sering berganti pasangan ?

Kenapa ?

Maaf, dulu tak mengakuimu sebagai cinta pertamaku. Aku terlalu malu utk mengakuinya.

Maaf pernah menyakitimu.

Maaf karena aku baru berani mengakui kalau aku sudah menyukaimu sejak kita kelas 5 sekolah dasar. Dan hubungan aku dan kamu baru menjadi kita setelah di bangku SMA. Masa putih abu-abu ku terasa bahagia karena ku habiskan denganmu.

Kamu masih ingat kisah kita dulu seperti apa ?

Iya bahagia dan menyakitkan.

Dulu aku berfikir, hubungan kita takan berakhir. Karena keluarga kita sudah sangat dekat dan sangat mendukung hubungan kita. Tapi itu dulu. Sebelum rasa sakit kau tanam di hati.

Aku takkan menyesal pernah bertemu dengan mu, karena mu aku tau apa itu PENGKHIANATAN !!!

03 Ags 2017



Setia ?
Persetan dengan kata setia. Aku pernah setia, tapi apa yang ku dapat ? pengkhianatan !!
Aku terlalu sering memberikan kesetiaan pada orang, bahkan aku terlalu sering mengabaikan perasaan ku sendiri hanya untuk orang yang lain. 

Apa aku tak pantas dapat kesetiaan ?

Terkadang aku berfikir semua itu karma. Karma tentang apa ? perasaan siapa yang sudah ku sakiti ?

Berkali kali aku mencoba menjaga perasaan orang lain, tapi berkali kali itu juga aku tersakiti.

Dimata orang lain mungkin aku orang beruntung dalam cinta. Setiap kali aku mencintai orang, pasti rasa itu cepat atau lambat akan terbalaskan. Kata jomblo tak pernah lama melekat dalam diriku, bahkan baru beberapa hari putus saja, aku sudah bisa mendapatkan pasangan lagi. Tapi, taukah kalian dibalik itu semua aku harus membayar mahal dengan airmata yang kalian takkan pernah tau.

Mungkin aku bodoh. Yang sudah tau cinta hanya membuat sakit tapi masih saja tak pernah mengenal kata jera dalam pacaran.

Terserah kalian berfikir apa pun, termasuk bilang aku adalah wanita gampangan.

Tapi ini lah aku, ketika aku sudah mendapatkan orang yang aku inginkan, orang itu sebisa mungkin ku bahagiakan. Bahagia nya mampu menutupi rasa perihku.

Tapi, ketika kebohongan sudah membumbui hubungan itu, kata maaf saja tak cukup.
Bertahan mungkin iya, tapi utk perasaan tak akan lagi sama.

Apa hanya aku yang mengerti perasaan ku sendiri ? atau bahkan aku sendiri saja tak pernah pernah mengerti dengan perasaan ku sendiri ?

Setiap orang yang ku suka, pasti tersimpan sesuatu yang special di dalamnya.

Aku pacaran bukan utk merusak diriku, tapi utk membuat diriku lebih berarti dan mampu membuat perubahan dalam hidupku. Tapi kenapa semua pria yang ku kenal sama saja. Hanya bisa membuat parasaan ku berubah.

Aku ingin bahagia secara normal, tanpa paksaan. Aku ingin tertawa bahagia bukan menangis dalam tawa. Tak adakah yang bisa membuatku diriku berarti ?

Kenapa peran ku selalu menjadi peri bukan bidadari ?

Aku memang wanita lemah, manja dan tak bisa melakukan segalanya sendiri, tapi setidaknya di saat kalian bersamaku, aku mampu membuat kalian tertawa.

Kisah percintaan ku selalu berakhir tragis.

Wibi !!!

Dia adalah pria yang ku kenal di sosial media saat aku masih aktif di dunia roleplayer. Aku tak tau dirinya nyata atau hanya imajinasi semata.

Dialah pria yang berhasil membuatku melupakan cinta pertama yang telah membuatsehancur-hancurnya. Walaupun wibi di Jogja, tapi ku rasakan kenyamanan  mengenalnya.

Kisah itu harus berakhir tragis, wibi meninggal saat operasi paru-paru. Padahal, operasi nya itu demi kesembuhannya utk bertemu dg ku. Semua itu gagal, mas wili memberitahu kabar yang tak masuk akal. Bahkan sahabatnya yang bernama riski ikut meyakinkan ku.

Setelah dengan wibi, aku jatuh cinta pada Fajar. Cinta ? sepertinya tidak. Aku hanya sekedar mengaguminya, awalnya aku berfikir mustahil mendapatkan nya tapi tak sampai sebulan aku menjadi pengagum rahasianya. Kami memulai hubungan yang dinamai pacaran.

Kisah itu lagi-lagi harus berakhir karena jarak. Ini utk kesekian kali hubungan ku hancur karena jarak. Daaannn juga perselingkuhan.

Demi mengobati hati yang luka, aku mecoba pacaran dengan yang jauh lebih tua 8 tahun dari ku. Berharap dia bisa mengerti akan diriku. Tapi aku salah, dia hanyabisa membuat ku lebih hancur.

Pada akhir nya aku bertemu Habib Rahman, teman satu kampus yang baru ku kenal beberapa hari saat masih menjadi mahasiswa baru.

Umurnya lebih muda 2 tahun dari ku. Aku juga tak menyangka bisa mendapatkan nya, padahal kami tak pernah dekat.

Hubungan itu kini bertahan hampir 2 tahun, dan lagi-lagi harus terpisah oleh jarak dan ???? entahlah, itu semacam perselingkuhan atau apa. Tapi hatiku  saat dia menyatakan cinta pada wanita lain.

Bib, hatiku sakit dengan segala sikapmu. Aku mencintaimu bukan utk merasakan sakit lagi.

Tapi aku juga bahagia, karena mu, aku bisa tertawa.

Sebelum dia pergi, mataku seperti tertutup tak ingin melihat pria mana pun lagi.

Semua berubah setelah ku rasakan sakit. Hatiku mulai terbuka.

Aku menyukai orang lain yang tak seharusnya ku lakukan. Maaf …….

Tapi menyukai orang itu membuat ku sakit. Atas pengabaiannya, bahkan penolakkannya.

Dialah motivasiku saat ini. Terimakasih telah hadir  dalam hidupku. Kini hari-hariku di kampus menjadi berarti. Ku harap kau tak pindah kelas, agar aku selalu hidup.

Senin, 29 Mei 2017

No Name



Kau yang telah lama kupuja namun tak pernah bersama

Senyummu itu, semenjak hari itu mampu membuatku terpikat

Tawamu yang selalu menuntunku untuk mendekat

Takkan berhenti aku memujamu

Walaupun ku tahu kau adalah bayangan semu

Yang takkan mampu berada di sampingku


Ketidak pedulianmu kadang membuatku rapuh

Seakan-akan menerbangkan lalu membuat ku jatuh

Tapi rasaku, enggan untuk menjauh

Dan berharap rasaku dan rasamu dapat berlabuh

Selasa, 14 Maret 2017

Teruntuk Yang ku Sakiti



Teruntuk kamu yang pernah mengisi lembaran cerita hidupku


Melepasmu bukan keinginan ku, tetapi jalan kita memang sudah harus bebeda


Pernah sama-sama memilih, pernah sama-sama mencintai


Namun harus berakhir dan semoga tak ada yang tersakiti


Jika perpisahan ini adalah luka bagimu


Maafkan aku yang harus melepas tancapan pisau di dadamu


Aku hanya tak ingin pisau itu terlalu dalam melukaimu


Cintamu setulus airmata yang pernah kulihat mengalir di wajahmu


Dan maaf, terlalu banyak luka yang telah ku beri


Dan maaf, jika ku meninggalkan kepedihan dalam hidupmu

Selasa, 28 Februari 2017

Haveri

Sore ini mentari di tutupi kabut awan yang di temani hujan. Tak secerah kemarin. Di bawah teduhan atap, aku menunggu bersamamu, walaupun bukan hanya kita berdua tapi cukup bagi ku merasakan damai nya sore.


Tak saling bicara, hanya mampu membisu tanpa berani bersuara.

Tak adakah kata yang bisa ku dengar darimu ?
Tak perlu kau memanggil namaku, cukup sapa dan tersenyum.


Aku yakin, hadirmu bukanlah luka ataupun musibah. Tapi hadirmu rencana tak terduga yang Tuhan ciptakan dalam skenario hidupku.

Datang, pergi sudah biasa. Bahkan jika nanti kau pergi, aku takkan mengeluh pada Tuhan.

Selasa, 21 Februari 2017

Pelangi



Di ujung pelangi kita pernah berdiri bersama
Di ujung pelangi kita pernah menari bersama
Di ujung pelangi kita pernah mengucap janji bersama
Di ujung pelangi itu juga kita menyaksikan hujan sebelumnya
Sambil kau genggam  erat jemariku
Seakan tak ingin ku pergi

Semua harus berlalu,
Semua harus berakhir

Kini,
Di ujung pelangi aku berdiri sendiri
Di ujung pelangi aku menangis
Di ujung pelangi kau tinggalkan ku
Dan, di ujung pelangi menjadi teman bisuku

Adakah kini kau mengingatku
Masihkah sedikit waktumu memanggil namaku
Sedangkan aku disini,
Merintih, menangis dalm kesendirian tanpamu